-->

Dokter OZ Indonesia cara Mengatasi Asma Pada Bayi

Dokter OZ Indonesia cara Mengatasi Asma Pada Bayi

Asma pada anak-anak mempunyai spesifikasi yang perlu ditangani secara tidak sama terhadap tiap usia. Sehingga penting untuk mengetahui kondisi mendetail terhadap tiap anak pengidap asma.

Apa Yang Menyebabkan Asma?
Penyebab dasar asma belum diketahui. Walau demikia n banyak faktor yang diperkirakan bisa tingkatkan risiko {anak|seseorang|bayi|balita| tersernag penyakit asma.

Berikut ini merupakan salah satu pencetus resiko yang mampu mengakibatkan timbulnya asma atau mengakibatkan asma pada anak jadi tambah parah, antara lain :

> Lahir di dalam keadaan berat tubuh di bawah normal.
> Lahir prematur.
> Paparan asap rokok, terhitung waktu masih didalam takaran dan sehabis dilahirkan.
> Terdapat riwayat anggota keluarga yang berpenyakit asma, eksim, gatal-gatal, ataupun juga rhinitis.
> Infeksi pada saluran pernapasan yang berjalan berulang-ulang dan berbentuk gawat seperti penyakit pneumonia.
> Riwayat alergi yang dulu dialami seperti pada kulit atau eksim, dan juga alergi terhadap makanan.
> Paparan polusi udara atau asap rokok pada saat tetap didalam kandungan dan sesudah melahirkan.
> Anak lelaki lebih berisiko mempunyai asma daripada bayi wanita.

seperti Apa Tanda-tanda Anak yang menderita Asma?
Gejala asma telah dapat dikenali pada umur balita. Pada tiap anak di beragam usia, gejalanya mampu benar-benar bervariasi. Sebagian anak dapat merasakan gejala mudah yang dirasakan nyaris pada tiap hari. Gejala ini mampu memburuk disaat terpapar pemicu tertentu layaknya udara dingin atau asap rokok. Sementara sebagian anak lain jarang merasakan gejala, tapi di dalam sekejap dapat mengalami serangan yang berat.

Berikut ini yaitu Ciri ciri asma yang kebanyakan dialami:

> Batuk yang berwujud menetap/ tidak kunjung sembuh.
> Kesulitan bernapas. Jika anak Anda masih bayi, Anda mampu mendeteksi kesulitan bernapas si kecil kala menyusui atau memberinya makan.
> Mengi atau terlihat bunyi pas bernapas.
> Saat beraktivitas, anak terlihat kurang bertenaga, mudah lemas, dan kerap batuk.
> Tarikan napas yang pendek dan cepat.
>Retraksi atau dada bergerak naik turun kala bernapas.
> Si kecil sering merasakan sesak di dada.
> Bronkitis yang terjadi berulang kali dapat jadi menandakan asma pada balita.

Pada sebagian anak dan situasi tertentu, tanda-tanda dapat jadi makin parah, ditandai bersama dengan bersama dgn hal-hal tersebut ini:

> Napas yang tersengal sengal dan cepat menyebabkan anak bicara dengan terbata-bata.
> Anak muncul susah saat menghirup udara.
> Perut mengempis ke bawah tulang rusuk gara-gara sulitnya menarik oksigen.
> Alat bantu pernafasan tidak mampu mendukung meredakan problem bernafas.

Misalnya ini terjadi, segera bawa anak Anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Solusi Menangani Asma pada Anak?

Asma bisa dikendalikan, namun tidak mampu disembuhkan. Tujuan pengobatan asma terhadap anak-anak adalah supaya anak senantiasa dapat hidup baik dan normal, meminimalisasi tanda-tanda dan kunjungan ke dokter, dan juga mendapatkan metode pengobatan yang terbaik untuknya.

Pada saat mendampingi bayi yang menderita asma, orang tua perlu jalankan salah satu perihal berikut ini:

cara Alami Mengobati Batuk Asma Pada Anak

Obat pencegah asma jangka panjang

Kelompok obat-obatan ini berfaedah untuk mencegah terjadinya serangan asma dan kurangi gejala yang ada.

> Kortikosteroid hirup (inhaled corticosteroids). Kelompok obat-obatan ini adalah obat anti-peradangan yang paling umum untuk menanggulangi asma di dalam jangka panjang. Obat ini terhitung sebagai obat pencegah serangan asma. Antara lain: ciclesonide, fluticasone, budesonide, dan mometasone, beclomethasone, ciclesonide. Obat-obatan ini paling kerap digunakan untuk menanggulangi asma terhadap anak-anak dan balita.
> Long-acting beta antagonist (LABA) ata u pereda asma reaksi lambat. Obat ini berfaedah untuk terhubung saluran pernapasan yang sempit dan kurangi peradangan. Contoh LABA adalah salmerterol dan formoterol.
> Inhaler kombinasi. Obat-obatan ini juga berfaedah menghindar serangan asma. Obat ini merupakan kombinasi kortikosteroid dan pereda asma reaksi lambat atau long-acting beta antagonist (LABA). Obat ini terdiri berasal dari kombinasi fluticasone-salmeterol,mometasone-formoterol, dan budesonide-formoterol.
> Pengubah leukotrin. Obat ini memblokir efek leukotrin yang merupakan senyawa imun sistem yang membuat tanda-tanda asma. Kelompok obat ini biasanya ditambahkan ke di dalam penyembuhan bersama dengan > kortikosteroid hirup. Montelukast, zafirlukast, dan zileuton terhitung ke di dalam kelompok obat ini.
> Theophylline dikonsumsi setiap hari buat memudahkan pernapasan dengan melemaskan otot di area saluran napas.

nama Obat Pereda Asma Reaksi Cepat

Obat-obatan ini biasa dikonsumsi cuma terhadap pas serangan asma jadi atau tengah kambuh. Biasa digunakan sebelum lakukan kesibukan olahraga terkecuali kesibukan itu telah terbukti menjadi tidak benar satu pemicu terjadinya serangan asma. Obat-obatan ini sebetulnya bereaksi cepat dalam meredakan gejala asma, namun tidak dapat menyembuhkannya. Jika asma anak Anda sering kambuh, bisa saja dia mesti mengonsumsi obat-obatan pencegah asma jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan reaksi cepat:

> Pereda asma reaksi cepat atau short-acting beta agonists berpengaruh dalam hitungan menit dengan pengaruh yang dirasakan hingga sebagian jam, meliputi salbutamol dan terbutalin.
> Kortikosteroid oral dan infus bermanfaat meredakan peradangan saluran napas akibat serangan asma. Contoh obat ini adalah layaknya prednisolon.
> Ipratropium membawa dampak pernapasan lebih ringan bersama dengan langkah merelaksasi saluran pernapasan.

Alat bantu

Selain obat-obatan yang dikonsumsi, terkandung alat-alat bantu yang kebanyakan digunakan untuk membantu memudahkan pernapasan anak. Perawatan ini umumnya diberikan 4 kali sehari dan dalam waktu 10-15 menit. Namun frekuensinya tergantung kepada panduan dokter. Berikut ini adalah beberapa alat tersebut:
1. Masker wajah. Biasanya digunakan untuk anak di bawah usia empat tahun. Saat anak mengalami susah bernapas, masker yang disambungkan terhadap spacer atau tabung semprot sebelum anak terasa menghirup obat asma.
2. Inhaler dengan dosis terukur. Inhaler seukuran genggaman tangan ini digunakan untuk menyemprotkan obat ke di dalam mulut. Alat ini mampu digunakan terhadap anak-anak umur sekolah.
3. Nebulizer. Berfungsi untuk menyemprotkan obat didalam dosis tinggi ke paru-paru. Ini adalah alat yang paling kerap digunakan untuk anak-anak dan bisa merubah obat menjadi partikel kecil yang dihirup melalui masker wajah. Pada balita, alat ini digunakan bersama dosis yang lebih ringan.
4. Inhaler dengan bubuk kering. Bubuk yang dihirup ini lebih umum digunakan untuk anak-anak di atas usia empat th. karena butuh tehnik pernapasan yang dalam.

Pertanyaan-pertanyaan Seputar Asma pada Anak-anak

1. Apakah anak saya bakal mengidap asma seumur hidup? Sekitar 50 prosen anak-anak yang mengidap asma bakal tetap mengalaminya hingga dewasa.
2. Perlukah mengomunikasikan asma anak kita kepada pihak sekolah? Sangat perlu untuk memastikan bahwa guru maupun orang-orang dewasa di sekitarnya (seperti pengasuh di rumah) untuk jelas situasi si kecil, serta apa yang mesti dijalankan kalau dia tiba-tiba diserang asma di sekolah.
3. Apakah anak saya mampu berolahraga bersama normal? Pada dasarnya, olahraga bermanfaat kurangi tanda-tanda asma dan memperkuat otot paru. Namun pelaksanaannya mesti didahului oleh pengawasan dokter. Menyemprotkan obat bersama inhaler dapat mendukung mengurangi risiko terjadinya serangan asma.
4. Amankah pelihara hewan piaraan di rumah? Bulu hewan piaraan contohnya kucing, anjing, dan burung merupakan sebagian pencetus utama alergi yang bisa memicu asma. Tanyakan kepada dokter terkecuali Anda selalu mendambakan memelihara hewan di rumah.

Share this:

Disqus Comments