-->

Dr OZ Trans TV cara Mengatasi Asma Pada Anak Usia 2 Tahun

Dr OZ Trans TV cara Mengatasi Asma Pada Anak Usia 2 Tahun

Asma pada anak-anak mempunyai spesifikasi yang harus ditangani secara tidak sama terhadap tiap usia. Sehingga perlu untuk mengetahui suasana mendetail pada tiap anak pengidap asma.

Apa Yang Menyebabkan Asma?

Penyebab dasar asma belum diketahui. Walau demikian banyak aspek yang diperkirakan dapat menambah risiko {anak|seseorang|bayi|balita| terkena penyakit asma.

Berikut ini yaitu sebagian aspek resiko yang bisa membuat timbulnya asma atau membuat asma pada anak menjadi makin lama parah, yaitu :

> Lahir dalam kondisi berat tubuh di bawah normal.
> Lahir prematur.
> Paparan asap rokok, terhitung pas masih didalam kandungan dan sesudah dilahirkan.
> Terdapat sejarah bagian keluarga yang menderita asma, eksim, gatal-gatal, ataupun juga rhinitis.
> Infeksi pada saluran pernafasan yang berlangsung berulang-ulang dan bersifat kronis seperti penyakit pneumonia.
> Riwayat alergi yang dulu dialami contohnya pada kulit atau eksim, dan juga alergi terhadap makanan.
> Paparan polusi udara atau asap rokok waktu tetap dalam takaran dan setelah melahirkan.
> Anak pria lebih berisiko berpenyakit asma daripada bayi wanita.

Apa Sajakah Tanda-tanda Anak yang menderita Asma?
Gejala asma sudah mampu dikenali pada usia balita. Pada tiap anak di bermacam usia, gejalanya mampu benar-benar bervariasi. Sebagian anak dapat merasakan gejala enteng yang dirasakan nyaris pada tiap hari. Gejala ini dapat memburuk kala terpapar pemicu spesifik seperti udara dingin atau asap rokok. Sementara beberapa anak lain jarang merasakan gejala, tetapi di dalam sekejap dapat mengalami serangan yang berat.

Berikut ini adalah gejala-gejala asma yang umumnya dialami:

> Batuk yang berbentuk menetap/ tidak kunjung sembuh.
> Kesulitan bernapas. Jika anak Anda tetap bayi, Anda bisa mendeteksi kesusahan bernapas si kecil pas menyusui atau memberinya makan.
> Mengi atau terlihat bunyi selagi bernapas.
> Saat beraktivitas, anak terlihat tidak cukup bertenaga, mudah lemas, dan kerap batuk.
> Tarikan napas yang pendek dan cepat.
>Retraksi atau dada bergerak naik turun dikala bernapas.
> Si kecil kerap merasakan sesak di dada.
> Bronkitis yang berlangsung berulang kali sanggup jadi tandanya asma terhadap balita.

Pada sebagian anak dan kondisi tertentu, gejala bisa menjadi tambah parah, ditandai dgn hal-hal tersebut ini:

> Napas yang tersengal sengal dan cepat menyebabkan anak berbicara dengan terbata-bata.
> Anak terlihat ter engah engah saat menarik udara.
> Perut mengempis ke bawah tulang rusuk gara-gara sulitnya menarik napas.
> Alat bantu pernafasan tidak sanggup mendukung meredakan susah bernafas.

Misalnya ini terjadi, segera bawa anak Anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Cara Menangani Asma pada Anak?

Asma bisa dikendalikan, namun tidak mampu disembuhkan. Tujuan pengobatan asma terhadap anak-anak adalah supaya anak selalu bisa hidup baik dan normal, meminimalisasi tanda-tanda dan kunjungan ke dokter, serta menemukan metode pengobatan yang terbaik untuknya.

Pada saat mendampingi bayi yang mengidap asma, orang tua wajib laksanakan salah satu hal selanjutnya ini:

obat Penyakit Asma Pada Bayi

Obat pencegah asma jangka panjang

Kelompok obat-obatan ini berfungsi untuk menghambat terjadinya serangan asma dan mengurangi gejala yang ada.

> Kortikosteroid hirup (inhaled corticosteroids). Kelompok obat-obatan ini adalah obat anti-peradangan yang paling umum untuk menanggulangi asma didalam jangka panjang. Obat ini terhitung sebagai obat pencegah serangan asma. Antara lain: ciclesonide, fluticasone, budesonide, dan mometasone, beclomethasone, ciclesonide. Obat-obatan ini paling sering digunakan untuk menangani asma terhadap anak-anak dan balita.
> Long-acting beta antagonist (LABA) ata u pereda asma reaksi lambat. Obat ini bermanfaat untuk terhubung saluran pernapasan yang sempit dan mengurangi peradangan. Contoh LABA adalah salmerterol dan formoterol.
> Inhaler kombinasi. Obat-obatan ini juga berguna menahan serangan asma. Obat ini merupakan gabungan kortikosteroid dan pereda asma reaksi lambat atau long-acting beta antagonist (LABA). Obat ini terdiri berasal dari paduan fluticasone-salmeterol,mometasone-formoterol, dan budesonide-formoterol.
> Pengubah leukotrin. Obat ini memblokir dampak leukotrin yang merupakan senyawa imun sistem yang membawa dampak tanda-tanda asma. Kelompok obat ini biasanya ditambahkan ke di dalam pengobatan dengan > kortikosteroid hirup. Montelukast, zafirlukast, dan zileuton termasuk ke di dalam group obat ini.
> Theophylline dikonsumsi setiap hari supaya memudahkan pernapasan bersama dengan melemaskan otot di area saluran napas.

obat Alami Pereda Asma Reaksi Cepat

Obat-obatan ini biasa dikonsumsi hanya pada pas serangan asma terasa atau tengah kambuh. Biasa digunakan sebelum saat lakukan aktivitas olahraga kalau kesibukan itu telah terbukti jadi salah satu pemicu terjadinya serangan asma. Obat-obatan ini sesungguhnya bereaksi cepat dalam meredakan tanda-tanda asma, namun tidak bisa menyembuhkannya. Jika asma anak Anda kerap kambuh, mungkin dia harus konsumsi obat-obatan pencegah asma jangka panjang.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan reaksi cepat:

> Pereda asma reaksi cepat atau short-acting beta agonists berpengaruh di dalam hitungan menit bersama pengaruh yang dirasakan sampai lebih dari satu jam, meliputi salbutamol dan terbutalin.
> Kortikosteroid oral dan infus berfaedah meredakan peradangan saluran napas akibat serangan asma. Contoh obat ini adalah layaknya prednisolon.
> Ipratropium menyebabkan pernapasan lebih ringan bersama langkah merelaksasi saluran pernapasan.

Alat bantu penanganan Asma

Selain obat-obatan yang dikonsumsi, terkandung alat-alat bantu yang kebanyakan digunakan untuk menopang memudahkan pernapasan anak. Perawatan ini biasanya diberikan 4 kali sehari dan dalam waktu 10-15 menit. Namun frekuensinya terkait kepada arahan dokter. Berikut ini adalah lebih dari satu alat tersebut:
1. Masker wajah. Biasanya digunakan untuk anak di bawah usia empat tahun. Saat anak mengalami ada problem bernapas, masker yang disambungkan terhadap spacer atau tabung semprot sebelum saat anak terasa menghirup obat asma.
2. Inhaler bersama dosis terukur. Inhaler seukuran genggaman tangan ini digunakan untuk menyemprotkan obat ke dalam mulut. Alat ini mampu digunakan pada anak-anak umur sekolah.
3. Nebulizer. Berfungsi untuk menyemprotkan obat di dalam dosis tinggi ke paru-paru. Ini adalah alat yang paling sering digunakan untuk anak-anak dan mampu membuat perubahan obat jadi partikel kecil yang dihirup lewat masker wajah. Pada balita, alat ini digunakan bersama dengan dosis yang lebih ringan.
4. Inhaler bersama dengan bubuk kering. Bubuk yang dihirup ini lebih umum digunakan untuk anak-anak di atas umur empat tahun sebab perlu teknik pernapasan yang dalam.

Pertanyaan-pertanyaan Seputar Asma pada Anak-anak

1. Apakah anak saya akan mengidap asma seumur hidup? Sekitar 50 prosen anak-anak yang mengidap asma akan terus mengalaminya hingga dewasa.
2. Perlukah mengomunikasikan asma anak kita kepada pihak sekolah? Sangat penting untuk memastikan bahwa guru maupun orang-orang dewasa di sekitarnya (seperti pengasuh di rumah) untuk tahu kondisi si kecil, dan juga apa yang perlu dijalankan kalau dia tiba-tiba di serang asma di sekolah.
3. Apakah anak aku bisa berolahraga bersama normal? Pada dasarnya, olahraga berfaedah mengurangi gejala asma dan memperkuat otot paru. Namun pelaksanaannya harus didahului oleh pengawasan dokter. Menyemprotkan obat bersama dengan inhaler sanggup membantu mengurangi risiko terjadinya serangan asma.
4. Amankah pelihara hewan piaraan di rumah? Bulu hewan piaraan seperti kucing, anjing, dan burung merupakan sebagian penyebab utama alergi yang sanggup membuat asma. Tanyakan kepada dokter jika Anda senantiasa dambakan pelihara hewan di rumah.

Share this:

Disqus Comments